2012: Provinsi Penyalur Dana BOS Tercepat

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan dari KemenPAN RB

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan Lingkungan Hidup Tingkat Nasional

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2011: Regional Champion - Investment Award

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

15 Desember 2010

Irwan Mampu Hentikan Tangis Warga Kasai

Pejabat Pertama yang Ikut ‘Berendam’ Bersama Warga

Kasang-Cuaca mendung, apalagi hujan lebat, adalah hal yang amat menakutkan bagi warga komplek perumahan Bumi Kasai Permai, Kanagarian Kasang, kecamatan Batang Anai, Padang pariaman.
Sebab komoplek perumahan yang dibangun tahun 1996 itu sangat rawan banjir. Air bah datang tiap bulan dan nyaris tiap minggu, terutama di musim penghujan.

Suasana yang membuat rusuh hati warga tersebut seakan berhenti total seiring terpilihnya Irwan Prayitno menjadi Gubernur Sumbar menggantikan Marlis Rahman lewat Pilkada serentak di ranah Minang.

Bahkan Irwan tercatat sebagai gubernur atau pejabat pertama yang rela ’berenang/berendam’ bersama warga membagikan ransum ketika banjir bandang melanda komplek itu, Minggu (26/9) silam.

”Pak Irwan adalah pejabat pertama yang mampu maantok-an (menghentikan) tangis warga Bumi Kasai yang sudah amat menderita akibat banjir sejak tahun 1997 silam”, ujar dua tokoh pemuda setempat, Zainal Aleks dan Edi Nur. ”Irwan tidak menebar janji seperti pejabat lainnya, tapi memberi bukti. Sayab salut dengan beliau”, tambah Endang dan Syafrizal Oyong.

Tingginya respon gubernur pilihan rakyat itu terhadap rakyat badarai, terlihat ketika warga Bumi Kasai Permai dilanda banjir bandang, Minggu, (26/9). Malam itu juga Irwan meluncur ke lokasi musibah. 

Kedatangannya ditunggu oleh Kapolsek Batang Anai, Walinagari Kasang, M. Tasir Koto, Camat Batang Anai, Syofrion dan Syamsawir Dauang (tokoh masyarakat) serta sejumlah tokoh pemuda.

Dengan menaiki perahu karet bersama Kabiro Humas Kantor Gubernur, Surya Budhi, gubernur berkeliling komplek, utamanya di Jln Jawa/RT 03. Kesempatan itu dimanfaatkan Irwan untuk menyerap aspirasi warga terhadap masalah banjir.

Menanggapi seabrek keluhan masyarakat, kepada Singgalang, Irwan menegaskan, ”Bagaimanapun juga, Bumi Kasai tak boleh banjir lagi. Kita akan upayakan penanggulangannya secepat mungkin, agar derita dunsanak-dunsanak kita ini cepat berakhir”, ujar Irwan di tengah hujan gerimis.

Ternyata Irwan tidak sekadar berjanji. Beberapa hari kemudian atau menjelang terbang ke Jepang, gubernur mendrop sebuah alat berat eskavator untuk melakukan pembersihan drainase dan gorong-gorong hingga ke Korong Kasai.

Kasai tak banjir lagi. Kalau pun air bandar sempat dua kali naik ke jalan, itu lebih karena ada penyumbatan polong di Korong Kasai. ”Jika masyarakat melakukan pembersihan sekaligus tidak membuang sampah ke bandar, Insya Allah warga bakal bebas dari banjir”, ujar Rasminedi, Ketua RT 03 beberapa waktu lalu.

Terima Kasih
Sementara itu, Walinagari Kasang, M. Tasir Koto yang dimintai tanggapannya soal penanganan banjir di Bumi Kasai, mengucapkan terima kasih banyak pada Gubernur Irwan. ”Atas nama warga Nagari Kasang, saya minta terima kasih kepada pak Irwan. Beliau telah mampu maantok-an tangih warga”, ujar Tasir.
Kendati demikian, tambah Tasir, agar komplek perumahan benar-benar bebas dari banjir, perlu upaya lanjutan dari Pemprov Sumbar dengan membuat pengendalian banjir yang permanen.

Singgalang 15 Desember 2010

14 Desember 2010

Gubernur Duduk di Kelas Ekonomi

Kesaksian Taufiq Ismail

Pesawat Garuda GA 162 dari Padang, mendarat mulus di Bandara Soekarno Hatta, Senin (13/12). Saya dan istri ada di pesawat yang sama. Kami yang duduk di bagian ekonomi, tak tahu persis siapa saja gerangan yang duduk di kelas eksekutif.


Perjalanan 90 menit setelah selesai, kami harus bergegas untuk urusan masing-masing. Di antara yang bergegas itu, ada Gubernur Sumbar, Prof. Irwan Prayitno.

Para penumpang kelas eksekutif dijemput dengan mobil khusus, namun karena Irwan duduk di kelas ekonomi, maka naik buslah ia bersama-sama kami. Bergelantungan. Apa adanya.

Menurut saya ada gubernur di Indonesia yang duduk di kelas ekonomi dalam sebuah penerbangan adalah istimewa. Mungkin bagi orang lain tidak. Kabarnya Gamawan Fauzi juga begitu ketika ia jadi gubernur. Pemilik Singgalang, Basril Djabar, juga begitu, meski ia sudah jadi komisaris PT Semen Padang.

Gubernur Irwan terlihat oleh istri saya melangkah ke ruang ekonomi. Di sini rakyat badarai memilih tempat duduk, sesuai kemampuan keuangan masing-masing. Tidak seorang pun di antara kami yang akan berkecil hati, jika Irwan Prayitno, duduk di eksekutif, sebab ia gubernur. Kami bangga kalau gubernur duduk di kursi yang nyaman.

Namun saya tak percaya, kenapa ia melangkah ke ruang rakyat ini. Saya dan istri duduk di kursi 5 AB, Gubernur Irwan justru lebih ke belakang lagi, 12 C. Kami berbasa-basi sejenak, lantas Irwan meluncur ke belakang, tenggelam di kursinya.

Saya sudah lama juga hidup, sering naik pesawat bersama banyak orang dari pejabat tinggi hingga orang biasa. Bagi saya ada gubernur rendah hati seperti ini, menjadi obat. Ia tak berjarak dengan rakyat. Ia tampil apa adanya.

Begitulah ketika Garuda mendarat di Cengkareng, kami tak bisa pakai pintu garbarata, sehingga harus dijemput pakai bus besar. Semua penumpang kelas ekonomi naik ke sana. Juga Gubernur Sumbar.

Bersama kami, ia berdesak-desakan dan bergelentungan. Bagi saya ini memang luar biasa, ketika para pejabat kita merasa risih duduk di kelas ekonomi. Bagi saya ini juga sebuah keteladanan, ketika di banyak bandara, ada lahan parkir khusus untuk pejabat, persis di mulut pintu kedatangan.

Naik train

Jika di Indonesia, para menteri, kepala daerah menggunakan jasa transportasi umum dapat dinilai sebagai hal yang luar biasa. Tidak demikian halnya di negara-negara maju di Eropa, seperti Belanda, Inggris dan Jerman.
Dalam keseharian, belakangan ini, pemandangan seperti itu di negara-negara yang disebutkan tadi bukanlah pemandangan yang aneh. Bahkan, mereka menggunakan transportasi umum tanpa pengawalan.

Di Eropa sana, menteri, gubernur maupun walikota sudah terbiasa naik train, bus. Sedangkan mobil dinas mereka diperlukan sewaktu-waktu untuk mengangkut dokumen-dokumen sang mentri maupun kepala daerah.

Menurut Willy Laurens, 61, pengusaha nasional Belanda, yang merupakan indo Belanda Depok, belakangan ini pemerintah setempat menganjurkan para menteri untuk menggunakan transportasi umum, hal itu dilakukan untuk mengurangi defisit anggaran. Belanda tahun ini mengalami defisit anggaran untuk bidang militer. 

Sedangkan Jerman dan Inggris melakukan pengurangan defisit anggaran hingga 40 persen untuk periode 2010-2014, sebagai bagian dari upaya konsolidasi fiskal.

(Taufiq Ismail seperti dituturkan pada Susilo Abadi Piliang)

http://www.hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=2466

8 Desember 2010

Terbang dengan Kelas Ekonomi

IRWAN PRAYITNO

Menjabat sebagai gubernur bukan berarti harus hidup mewah. Prinsip itu setidaknya melekat pada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, terutama dalam masa perjalanan dinas dengan menggunakan pesawat udara.



Dalam sebulan, minimal ada dua agenda Irwan yang membuatnya harus terbang dari Padang-Jakarta. Namun dalam memilih pesawat, Irwan tidak terlalu fokus pada salah satu maskapai penerbangan nasional terbesar yang tergolong mahal dari penerbangan lainnya.

”Apapun pesawatnya, itu tidak masalah. Yang penting waktu penerbangannya sesuai dengan jadwal kebutuhan saya”, ujar Irwan ketika ditemui Haluan di kawasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Senin (6/12).

Irwan juga memilih kelas ekonomi, dan mengaku tidak pernah memesan kelas bisnis atau eksekutif selama menjabat sebagai gubernur, dengan alasan penghematan. Menurutnya, dengan kelas ekonomi, bisa menghemat APBD hingga 7 miliar pertahun.

”Kalau di kelas bisnis, setidaknya harus mengeluarkan biaya sebesar Rp2,4 juta. Tapi dengan kelas ekonomi, kita hanya mengeluarkan Rp800 ribu. Penghematannya bisa mencapai Rp7 miliar pertahun, dan uangnya dikembalikan ke APBD dan bisa dipergunakan untuk program lainnya”, ujar Irwan.

Irwan berharap, langkah ini bisa diterapkan oleh pejabat lainnya di lingkungan Pemprov Sumbar beserta jajaran. Menurutnya, saat ini baru Wagub Muslim Kasim dan beberapa pejabat lainnya yang mengikuti langkah penghematan itu. Siapakah pejabat yang akan menyusul langkah Irwan ini? (h/wan)

Haluan 8 Desember 2010

23 Oktober 2010

Anggaran ke-pu-an, Sumbar Terbesar Kedua di Indonesia

Padang, Singgalang
Untuk pekerjaan umum (ke-PU-an) di Dinas Prasarana Jalan dan Tarkim serta PSDA Sumbar memperoleh dana APBN sebesar Rp1,5 triliun pada 2011 mendatang. Dana itu terbesar kedua di Indonesia setelah Sumatra Utara. Bahkan jika dibanding periode sebelumnya, naik 300 persen.Itu disampaikan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, di Tanah Datar usai mencanangkan tiga nagari sebagai model untuk pertanian dan peternakan dua hari lalu dan dipertegas lagi pada Singgalang.

”Ya dana itu untuk perbaikan jalan-jalan dan irigasi yang ada di Sumbar. Nilainya Rp1,5 triliun, realisasinya 2011 mendatang,” kata Irwan. Kepala Dinas Prasjal dan Tarkim, Dody Ruswandi kepada Singgalang, Jumat (22/10) mengatakan dana APBN untuk jalan nasional Sumbar 2011 adalah Rp958 miliar di bawah Balai Besar Jalan Nasional dan di bawah koordinasi Dinas Prasjaltarkim. kemudian ditambah dana untuk bidang Cipta Karya Tarkim APBN Rp320 miliar untuk 2011 langsung di bawah Dinas Prasjaltarkim. Sedangkan untuk bidang PSDA Rp230 miliar untuk 2011 di bawah Balai Sungai PWS dan di bawah koordinasi Dinas PSDA. Total Rp1,5 triliun.

“Memang pada era Gubernur Irwan Irwan dan Wagub Muslim Kasim anggaran ini meningkat 300 persen dibanding 2010. Alhamdulillah,” kata dia.
(107)

Singgalang 23 Oktober 2012

1 Oktober 2010

Menemui Korban Banjir

Hanya Irwan yang mau berhujan-hujan naik perahu karet menemui korban banjir di Kasai, perbatasan Padang dan Pariaman. Padahal banjir besar semacam itu sudah ratusan kali terjadi sejak gubernur-gubernur sebelumnya. Tapi hanya Irwan yang datang ke sana.

Ersi Rusli, “Terlalu Dini Menilai Irwan”
*Singgalang 1 Oktober 2010