2012: Provinsi Penyalur Dana BOS Tercepat

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan dari KemenPAN RB

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan Lingkungan Hidup Tingkat Nasional

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2011: Regional Champion - Investment Award

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

8 Juni 2011

Sumbar Raih Adipura dan Kalpataru

DISERAHKAN DI ISTANA

PADANG, HALUAN — Gubernur Sumbar ikut hadir bersama be­berapa gubernur provinsi lain menerima penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup di Istana Negara kemarin, Selasa (7/6). Sumbar mendapatkan peng­hargaan Terbaik 1 Penyusunan Buku dan Analisis Status Ling­kungan Hidup Daerah (SLHD) Provinsi.

Sejumlah bupati juga hadir menerima penghargaan serupa pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 2011 itu, diantaranya Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit mene­rima penghargaan Terbaik 1 SLHD tingkat Kabupaten/Kota dan Fauzi Bahar untuk penyusunan SLHD Terbaik 2 Kota/Kabupaten.

Walikota Solok Irzal Ilyas juga hadir menjadi satu-satunya kepala daerah di Sumbar yang daerahnya mendapatkan Piala Adipura. Semen­tara itu untuk Kalpataru Kategori Perintis diterima langsung oleh Maramis Asid dari Pasaman Barat.

Kepala Bapedalda Sumbar Asrizal Asnan lewat siaran persnya yang diterima Haluan Rabu (7/6) mengatakan, Presiden RI pada kesempatan itu meminta para Gubernur dan Bupati/Walikota mempunyai komitmen untuk mewu­judkan Lingkungan Hidup yang baik.

Dalam peringatan hari Ling­kungan Hidup yang bertema “Hutan Penyangga Kehidupan” ini, SBY mengatakan, ada enam kebijakan yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah yaitu menjaga hutan primer, mencegah illegal loging, mencegah kerusakan dan menata lahan gambut, penghutanan kembali, menanggulangi kebakaran hutan, dan melakukan gerakan nasional pena­naman pohon.

Presiden SBY juga menegaskan perlu kebijakan khusus berupa peningkatan kerjasama dengan negara sahabat melalui program Reducing Emissions from Defo­restation and Forest Degradation (REDD) dan penundaan izin baru tata kelola lahan gambut/hutan primer. Presiden menyadari keru­sakan yang terjadi beberapa tahun yang lalu bukan hal yang mudah untuk mem­perbai­ki, tetapi bukan juga tidak ada solusinya.

“Beberapa solusi yang bisa kita tempuh yaitu melalui kerja keras dalam menyelamatkan lingkungan hidup dan mengubah gaya hidup agar lebih hemat dan lebih efisien. Selain itu negara dan pemerintah harus mempunyai kebijakan lingkungan yang baik. Serius dalam menangani lingkungan dengan memberikan reward dan punishment. Didukung juga dengan Teknologi dan inovasi serta kerjasama yang efektif antar negara,” katanya.

SLHD
Keberhasilan Sumbar meraih penghargaan penyusunan Buku dan Analisis SLHD ini karena buku yang ditulis tim Bapedalda Sumbar dianggap telah mewakili standar layanan minimum informasi yang harus ada dalam SLHD. Standar tersebut meliputi informasi terkait dengan pencemaran air, udara, dan lingkungan hidup.
“Sejak 2007 hingga tahun ini, alhamdulillah Sumbar selalu menda­pat peringkat terbaik dalam SLHD ini. Namun sayang, meskipun sudah empat tahun berturut-turut mendapat penghargaan terbaik, informasi yang disajikan ini belum menjadi pega­ngan dalam mengambil kebijakan. Akibatnya masih banyak kegiatan sumber pencemaran atau kerusakan lingkungan yang belum mendapatkan pembinaan teknis,” ujar Asrizal.

Sementara Kota Pariaman, meraih sertifikat Adipura mengung­guli 13 kabupaten/kota yang diusul­kan dengan masing mendapat piala dan sertifikat sebagai daerah yang bersih dan teduh (clean and green city) dan dianggap menerapkan prinsip yang bagus dalam mengelola lingkungan hidup (good environ­mental governance).

Seperti diberitakan sebelumnya, 6 kabupaten/kota dinyatakan lolos dalam Pemantauan I untuk dinilai sebagai peraih Adipura telah dilan­jutkan dengan Pemantauan II yaitu Kota Pariaman, Kota Padang Pan­jang, Kota Payakumbuh, Kabu­paten Tanah Datar, Kota Sawahlunto dan Kota Solok.

Mereka yang peduli dengan lingkungan juga mendapatkan peng­hargaan berupa Kalpataru. Tahun ini Sumbar mendapatkan Kalpataru kategori Perintis Ling­kungan yang diraih Maramis Asid dari Pasaman Barat.
Tamatan STM ini memutuskan untuk bekerja di bidang linkungan tanpa bantuan pemerintah. Ia telah mempelopori penghijauan lahan kritis seluas 1500 hektare, penanaman 11.700 batang pohon, pembibitan, berbagai penyuluhan lingkungan hidup, penangkapan illegal logging dan aktifitas lingkungan hidup lainnya dengan biaya mandiri.

Tak hanya untuk pemerintah, penghargaan pun diberikan kepada sekolah yang dianggap peduli dan berbudaya lingkungan. Tahun ini empat sekolah yaitu SDN 03 Alai Padang, SDN 13 Batu Gadang Indarung Padang, SDN 10 Sungai Sapih Padang dan MTsN Model Padang menyabot Piala Adiwiyata. Sementara untuk piagam Adiwiyata tahun ini diberikan pada SDN 13/IV Koto Aur Malintang Kabupaten Padang Pariaman. (h/cw16/vie)

Haluan 8 Juni 2011

7 Juni 2011

Gubernur Irwan Prayitno Terima Penghargaan Lingkungan dari Presiden RI

Gubernur Irwan Prayitno dan beberapa Bupati dan Walikota di Sumatera Barat pada hari Selasa, siang, jam 11.00 Wib (7/6) di Istana Negara Jakarta, menerima penghargaan lingkungan dari Presiden Republik Indonesia dalam acara Peringatan Hari Lingkungan Se Dunia. Hadir dalam kesempatan tersebut Ibu Ani Bambang Yudho Yuno dan para Menteri-Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Duta Besar dan beberapa undangan.

Tahun ini, Indonesia mengambil tema "Hutan Penyangga Kehidupan" yang mempunyai makna bahwa hutan memliki esensi sebagai penyangga keseimbangan lingkungan hidupnya. Dalam acara itu, Presiden juga menyerahkan penghargaan Kalpataru dan Adipura.

Tema tersebut menekankan pentingnya hutan yang berfungsi memberikan layanan bagi kehidupan. Hutan memiliki nilai keberlanjutan dan menegaskan keterkaitan antara kualitas kehidupan manusia dan kelestarian ekosistem hutan.


Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2011 sesuai dengan Tahun Hutan Internasional 2011 yang dideklarasikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kesesuaian tema ini merupakan pengakuan bahwa hutan memberikan kontribusi penting bagi pembangunan berkelanjutan, pemberantasan kemiskinan, dan pencapaian tujuan MDGs (Millennium Development Goals).


Dalam laporannya, Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta menjelaskan perlunya antisipasi ancaman kelestarian hutan secara optimal, dimana aktivitas pembangunan harus berwawasan lingkungan dan mengacu pada daya dukung, tampung, dan pencadangan. "Upaya pencegahan dan rehabilitasi hutan masih terus ditingkatkan dan melibatkan semua komponen bangsa. Konversi lahan harus melihat aspek tata ruang melalui kajian lingkungan hidup strategis," ujar Gusti.


Sementara itu, Presiden SBY dalam sambutannya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk sungguh-sungguh bertanggung jawab dan terus berupaya untuk melestarikan lingkungan. “Yang tulus, yang bertanggung jawab, bukan karena tekanan dari siapapun, tapi untuk kepentingan kita sendiri,” Presiden menegaskan.


Secara khusus, tepat pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2011, Presiden menggaris bawahi pentingnya untuk menindaklanjuti dan menyukseskan Protokol Nagoya agar pengaturan sumber flora, fauna, dan genetika menjadi adil. Presiden juga menegaskan komitmennya untuk menyukseskan kesepakatan Indonesia dan Uni Eropa sehingga penadahan hasil illegal logging bisa ditekan. Diperlukan kerja sama dan kemitraan dengan negara lain untuk mengatasi perubahan iklim ini.


Kepala Bapedalda, melalui Kabid Peningkatan Kapasitas Informasi lingkungan Bapedalda Prov. Sumbar, Ir. Siti Aisyah, MSi, juga menyampaikan, momen Hari Lingkungan Hidup Se Dunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni, biasanya diisi dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup. Salah satu bentuknya adalah melalui pemberian penghargaan lingkungan hidup bagi Pemerintah Provinsi, Kabupaten/kota dan masyarakat yang menunjukkan komitmen dan kiprahnya di Bidang Lingkungan Hidup.

Terdapat 5 perhargaan lingkungan yang diterima Sumatera Barat dari Presiden Susulo Bambang Yudhoyono pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Nasional yang diselenggarakan di Istana Negara tanggal 7 Juni 2011 pukul 11.00 WIB. Penghargaan tersebut adalah


Status Lingkungan Hidup (SLHD) Prov Terbaik No. 1 yang diterima oleh Bpk. Gubernur Irwan Prayitno
SLHD Kabupaten/kota Terbaik No. 1 diterima oleh Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit
SLHD Kabupaten/Kota Terbaik No.2 diterima oleh Walikota Padang Fauzi Bahar
KALPATURU kategori Perintis yang diterima oleh Maramis Asid dari Pasaman Barat
ADIPURA yang diterima oleh Walikota Solok oleh Irzal Ilyas
Pada kesempatan tersebut Presiden mengapresiasi bagi Gubernur dan Bupati/Walikota yang mempunyai komitmen untuk mewujudkan lingkungan yang baik. Hal ini harus perlu terus dipertahankan. Dalam kaitannya dengan tema lingkungan Hidup “ FORET NUTURE AT YOUR SERVICE (Hutan penyangga kehidupan), presiden menyampaikan perlu adanya 6 kebijakan yang harus ditindak lanjuti oleh daerah yaitu :
1. - Menjaga Hutan Primer
2. - Mencegah Illegal Logging
3. - Mencegah Kerusakan Dan Menata Lahan Gambut
4. - Penghutanan Kembali
5. - Menanggulangi Kebakaran Hutan
6. - Melakukan Gerakan Nasional Penanaman Pohon.

Disamping itu perlu kebijakan khusus berupa :
1. - Peningkatan kerjasama dengan negara sahabat melalui program REDD ( Reduced Emissions From Deforestation and Degradation )
2. - Penundaan Izin Baru Tata Kelola Lahan Gambut/Hutan Primer.
Presiden juga menyadari kerusakan yang terjadi beberapa tahun yang lalu bukan hal yang mudah untuk memperbaiki, tetapi bukan juga tidak ada solusinya. Beberapa solusi yang bisa kita tempuh yaitu :
1. Pertama manusia harus bekerja keras dalam menyelamatkan lingkungan hidup dan mengubah gaya hidup agar lebih hemat dan lebih efisien.
2. Negara dan Pemerintah harus mempunyai kebijakan lingkungan yang baik.
3. Serius dalam menangani lingkungan dengan memberikan reward dan punishment.
4. Perlu teknologi dan inovasi.
5. Perlu kerjasama dan kemitraan yang efektif antar negara.

Presiden juga menyinggung tentang Protokol Kyoto yang secara internasional perlu kita taati. Disisi lain masih beberapa negara yang menampung hasil kayu ilegal logging menjadi penghambat bagi terlaksananya pelestarian lingkungan. Namun pada intinya Presiden mengharapkan kita tidak boleh mundur dan lemah dalam melaksanakan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup di Indonesia.
[humas]