2012: Provinsi Penyalur Dana BOS Tercepat

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan dari KemenPAN RB

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan Lingkungan Hidup Tingkat Nasional

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2012: Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

2011: Regional Champion - Investment Award

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

21 September 2012

Gubernur Sumbar Raih Penghargaan Energi Prabawa

Padang (ANTARA News) – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno kembali meraih penghargaan dari pemerintah pusat di bidang energi Prabawa karena dinilai memberi perhatian terhadap pengembangan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Ya, ada tiga gubernur yang diberi pemerintah penghargaan energi Prabawa. Saya diminta untuk memaparkan potensi energi Sumbar,” kata Irwan Prayitno.

Ia mengatakan, penghargaan Energi Prabawa diberikan kepala gubernur yang berkomitmen dalam mendorong dengan kebijakan pemanfaatan sumber daya EBT.

Proses penyeleksian sudah cukup panjang, maka dari 33 provinsi terpilih tiga gubernur dan diminta untuk presentasi di Jakarta 21 September 2012.

Ia mengungkapkan Pemprov Sumbar terus berupaya mendorong pemerintah kabupaten dan kota mengembangkan sumber daya alam, seperti panas bumi dengan potensi 1.656 Mwe, sumber air, biogas. Kemudian potensi matahari atau energi surya dengan potensi 4,80 Kwh/M2/Day dan potensi angin 3-6 M/S.
Kini ratio elektrifikasi Sumatera Barat sudah mencapai 71,54 persen atau berada di atas posisi nasional dan ratio desa berlistrik sudah 94 persen.

Gubernur menyampaikan, kebijakan pengembangan energi di Sumbar, diterapkan di antaranya melakukan inventarisasi potensi energi baru dan terbarukan yang dapat dikembangkan.

Selain itu, telah diterbitkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sumatera Barat Nomor 07 tahun 2012 tentang Pengelolaan Panas Bumi, serta membuat Perda tentang Ketenagalistrikan (Ranperda pada Tahun 2011).

Kemudian membentuk unit pelayanan terpadu satu pintu untuk pelayanan perizinan, sehingga memudahkan investor ke daerah ini.

Selanjutnya, penyusunan rencana umum ketenagalistrikan daerah Sumatera Barat untuk 2005-2020 dan terus promosi dan fasilitasi investor untuk pengembangan energi hidro, serta memfasilitasi pembebasan lahan.
Gubernur mengarakan, pihak memberi masukan kepada pemerintah pusat, dimana perlu adanya penyediaan anggaran bersumber dari APBN tujuang untuk eksplorasi energi panas bumi daerah.

Melalui langkah itu, bisa memenuhi kebutuhan listrik enam persen daerah Sumbar yang belum dialiri listrik khususnya daerah terpencil dan wilayah terpencil.

Kemudian diperlukan penelitian dan pengembangan potensi energi baru dan terbarukan lainnya, seperti angin, matahari, biomassa, dan arus laut sehingga mendapatkan data yang lengkap.


“Yang terpenting jaminan pembelian “renewable” energi khususnya energi hidro dan panas bumi yang dikembangkan swasta oleh PT. PLN,” demikian gubernur.

antaranews.com 21 September 2012

19 September 2012

Kesaksian di Twitter




Gub telah mengeluarkan SK wajib zakat, shg penerimaan zakat naik 5x lipat di sumbar. Patut dicontoh gub yg lain :)

4 September 2012

Kesaksian di Twitter

 
(3) Pak Irwan Prayitno dan istri, antri Lion Air, via candid camera HP saya. Penumpang sampingnya pun gak ngeh


RT : Salud jo Gubernar wak, Irwan Prayitno, inyo tetap antri sperti pnumpang pesawat lainnyo

solat jumat pun ga di kelilingi ajudan dan ga didepan 

gubernur sumbar emang sangat merakyat ternyata . salut !


Hafidzahullah ": JaLdeee pernah satu pesawat sama beliau (gubernur Sumbar) dan kaget duduk di kursi biasa tahunya"


4 September  2012

3 September 2012

Wujudkan Program Pro Rakyat

Dua Tahun Kepemimpinan Irwan Prayitno – Muslim Kasim

Dua tahun duet kepemimpinan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Muslim Kasim – sejak dilantik 15 Agustus 2010 lalu telah banyak melaksanakan berbagai program yang bermanfaat bagi pembangunan Sumbar ke depan.

Beberapa program yang berhasil dilaksanakan utnuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, meliputi sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta perkebunan.

Bidang Pertanian
Selama dua tahun menjalankan roda pemerintahan, duet pasangan ini mampu melaksanakan peningkatan produksi padi. Pada 2011, berdasarkan angka tetap produksi tanaman pangan, terjadi peningkatan produksi asebesar 68.1945 GKG dibandingkan 2010.

Peningkatan produksi ini didukung bantuan benih unggul 2.500 ton atau seluas 100.000 hektar dan peningkatan SDM petani melalui sekolah lapang sebanyak 3.500 unit. Di samping itu, juga terjadi peningkatan produksi yang didukung penambahan luas baku lahan sawah seluas 430 hektar, melalui cetak sawah baru dan perbaikan jaringan irigasi seluas 10.465 hektar.

Keberhasilan lainnya, adalah peningkatan produksi jagung. Pada 2011, produksi jagung di Sumbar mengalami peningkatan yang signifikan, yakni sebanyak 117.000 PPK (33,03 persen). Peningkatan produksi didukung bantuan benih sebanyak 121,5 ton atau seluas 8.100 hektar.

Di bidang pertanian, juga terjadi peningkatan hortikultura tahun 2011, terdiri dari, cabe dengan produksi mencapai 48.109 ton, bawang merah (32.358 ton), jeruk (35.461 ton), manggis (10.609 ton), raphis (676 rangkaian) dan krisan (284.000 tangkai).

Berbagai kegiatan dan program yang dilaksanakan meliputi, peningkatan mutu dan kualitas produksi dengan penerapan good agriculture practice (GAP) dan standar operasional prosedur (SOP) melalui kegiatan register kebun.

Program dan kegiatan lainnya, dilaksanakan peningkatan pertanian organik, pembinaan, penumbuhan dan pengembangan kawasan organik dalam bentuk demplot-demplot, peningkatan penggunaan kompos jerami, pengembangan kawasan organic di beberapa kabupaten, antara lain, Tanah Datar, Solok, Agam, Limapuluh Kota, Payakumbuh dan Padang Panjang.

Selama satu tahun terakhir, telah dikelola seluas 1.000 hektar lahan pertanian dengan sytem pertanian organik dan telah diterbitkan 12 sertifikat organik.

Melalui Dinas Pertanian juga telah berhasil melaksanakan peningkatan efisiensi usaha tani, nilai tambah dan pemasaran hasil pertanian. Untuk meningkatkan nilai tambah produksi dilakukan dengan pembinaan Unit Pelayanan Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian (UP3HP).

Tidak hanya itu, usaha rumah tangga yang bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian berpotensi meningkatkan nilai tambah dan daya saing. Selama satu tahun terakhir, jumlah kelompok UP3HP yang telah berjalan sebanyak 115 unit yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota, dengan beberapa komoditi utama seperti, beras, kacang tanah, jagung, ubi kayu, ubi jalar, pisang dan lainnya.

Dalam mendukung pemgembangan UP3HP telah dbantu dengan desain packaging produk olahan. Hingga tahun 2012 sebanyak 175 produk olahan untuk 90 kelompok UP3HP.

Pengelolaan Sumber Daya Air
Keberhasilan yang telah diraih di sektor pertanian, tidak terlepas dari dukungan infrastruktur di bidang pertanian. Melalui program pengembangan, pengelolaan, jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya, pada tahun 2012 melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar dilaksanakan perbaikan irigasi pada 87 daerah irigasi seluas 45.403 hektar.

Selain itu, juga dilaksanakan pemeliharaan jaringan irigasi untuk mempertahankan fungsi jaringan pada 30 daerah irigasi dengan luas mencapai 35.541 hektar. Juga ada kegiatan perbaikan jaringan irigasi pascabencana gempa sebanyak 35 daerah irigasi seluas 20.000 hektar. Sementara, tahun 2012, telah berhasil dilaksanakan penyediaan kebutuhan air bagi pertanian.

Dari target 3 kilometer (37.412 hektar), tahun 2011 mencapai 9,35 kilometer dengan luas area terairi seluas 50.736 hektar. Pembangunan irigasi mampu membangun satu unit bendungan seluas 3.000 hektar. Hingga Juli telah terpenuhi perbaikan jaringan irigasi sepanjang 10.200 m dengan luas areal terlayani 6.500 hektar. Selain itu, operasi dan pemeliharaan mempertahankan fungsi jaringan irigasi pada 25 daerah irigasi seluas 25.000 hektar.

Bidang Peternakan
Usaha peternakan rakyat memberikan kontribusi terbesar dalam penyediaan pangan masyarakat. Karena itu, pemberdayaan peternakan di Sumbar diarahkan pada usaha peternakan rakyat.

Salah satu program yang dicetuskan Irwan Prayitno dan Muslim Kasim adalah program Gerakan Terpadu Pensejahteraan Petani (GPP). Tujuannya, untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani ternak dengan memfasilitasi penguatan modal untuk peningkatan skala usaha menuju skala ekonomis.

Hingga tahun 2012, kelompok tani yang telah difasilitasi sebanyak 90 kelompok tani yang tersebar di kabupaten dan kota. Terdiri dari, 310 ekor sapi potong yang tersebar di 23 kecamatan, 176 ekor kambing (3 kecamatan ), 2.190 ekor ayam buras (4 kecamatan).

Selain itu, juga ada program Satu Petani Satu Sapi (SPSS). Untuk mendukung program SPSS, dialokasikan anggaran melalui APBN, APBD Provinsi Sumbar, APBD kabupaten kota, BUMN, BUMD, perantau dan PNS.

Dana tersebut disalurkan oleh lembaga keuangan mikro atau kelompok tani ternak dengan pembagian keuntungan sytem bagi hasil berdasarkan kesepakatan. Kegiatan SPSS meliputi penyelamatan sapi betina produktif, integrasi ternak dan tanaman, sarjana masuk desa (SMD), pengembangan UPPO, HMT sapi potong sebanyak 9.507 ekor pada 281 kelompok tani ternak. Investasi yang berhasil ditanamkan mencapai sebesar Rp.116.074.879.000.

Bidang Perkebunan
Selama kepemimpinan Irwan Prayitno dan Muslim Kasim, khusus belanja langsung APBD Provinsi Sumbar bidang perkebunan, mengalami kenaikan cukup sginifikan. Jika tahun 2010 sebesar Rp6,91 miliar, maka tahun 2011 naik menjadi Rp12,16 miliar. Kenaikan juga terjadi pada tahun 2012 yang mencapai Rp22,068 miliar.

Melalui anggaran yang ada, di bidang perkebunan, Pemprov Sumbar melalui Dinas Perkebunan telah berhasil melaksanakan perluasan tanaman kakao, yang meningkat dari 101.014 hektar pada tahun 2012 menjadi 117.014 hektar pada tahun 2011 dan 214.700 hektar tahun 2012.

Keberhasilan lainnya adalah beroperasinya alat pengolahan kakao di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Payakumbuh. Di bidang perkebunan juga berhasil dilaksanakan perluasan kawasan sentra produksi (KSP) dari 8 buah tahun 2010 meningkat menjadi 14 buah tahun 2011 dan 17 buah tahun 2012. hasilnya, nilai tukar petani (NTP) perkebunan naik dari 213 tahun 2010, menjadi 125 (2011) dan 129 (2012).

Hal ini berdampak kenaikan nilai ekspor komoditi perkebunan naik dari US$2.095 juta tahun 2010, menjadi US$2.689 juta (2011) hingga US$1,456 juta (Juni 2012) dan PDRB perkebunan atas dasar harga konstan, tahun 2010 sebesar Rp2.303 miliar, tahun 2011 menjadi Rp2.375 miliar.

Melalui program yang dilaksanakan di sektor pertanian, juga berhasil meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan tahun 2010, sebesar 47 persen. Pada tahun 2011 meningkat menjadi 65 persen dan akhir tahun 2012 diprediksi mencapai 69 persen.

Dengan keberhasilan yang diperoleh, berbagai penghargaan berhasil diraih Pemprov Sumbar, diantaranya, kelompok tani Sinar (kakao) Pasaman barat memperoleh Penghargaan Adhi Karya Pelopor Ketahanan Pangan Tingkat Nasional. Bahkan, Sumbar dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan expo dan symposium kakao internasional tahun 2012.

Kelautan dan Perikanan
Disektor perikanan, program kegiatan tahun 2012 meliputi, peningkatan produksi perikanan. Jika tahun 2012 produksi perikanan mencapai 211.971,30 ton, maka tahun 2011 mengalami peningkatan mencapai 337.011,68 ton (58,99 persen). Sedangkan pencapaian produksi pada semester 1 tahun 2012 sebesar 182.164,27 ton.

Juga terdapat keberhasilan peningkatan produksi benih pada BB. Tahun 2010, sebesar 21.380.325 ekor. Tahun 2011 sebesar 47.583.705 ekor, terjadi peningkatan 122,25 persen.

Begitu juga di bidang ekspor komoditas perikanan, juga mengalami kenaikan. Tahun 2012 sebesar 1.122.900 kilogram. Tahun 2011 sebesar, 1.578.991,70 kilogram, meningkat sebesar 40,62 persen. Dengan peningkatan yang dialami tersebut, maka capaian PAD tahun 2011 sebesar 337.809.515 meningkat sebesar 94,23 persen.

Bagaimana peningkatan tersebut berhasil. Tentunya tidak terlepas dari program yang telah berhasil dilaksanakan, yakni, pengembangan dan pengelolaan perikanan tangkap, dengan kegiatan strategis antara lain, pengembangan sentra tuna wilayah barat.

Tahun 2010, jumlah ekspor tuna mencapai 481.425 kilogram. Sementara, tahun 2012 jumlah ekspor 450.337 kilogram. Dukungan terhadap nelayan dalam peningkatan produksi tuna dilakukan dengan menambah jumlah kapal penangkap ikan tuna. Di mana pada tahun 2011 mecapai 104 unit kapal.

Untuk peningkatan SDM nelayan, juga dilaksanakan pelatihan tehnik penangkapan tuna sistem long-line terhadap nelayan tradisional. Tahun 2012 nelayan yang dilatih mencapai 30 orang. Untuk peningkatan kualitas produk, disektor perikanan juga berhasil membangun industri pengolahan tuna sebanyak tiga unit.
Jika pada tahun 2011 produksi tuna mencapai 4.00,6 ton maka hingga Juni 2012 mampu mencapai 15.203,4 ton, melebihi capaian target 2012 sebesar 945 ton.

Program lainnya meliputi pengembangan perikanan budidaya. Kegiatan strategis yang dilakukan antara lain, pengembangan budi daya bandeng, sebagai umpan tuna, peningkatan mutu UPR melalui pengadaan induk unggul.

Juga ada program pengembangan budidaya system Karamba Jaring Apung (KJA) dan pengembangan kawasan sentraproduksi agropolitan. Kegiatan strategis yang dilaksanakan meliputi, pengembangan ikan kerapu pada kawasan sentra produksi. Tahun 2011, produksi ikan kerapu mampu mencapai 1.1796,7 ton. Juga ada pengembangan ikan nila pada kawasan sentra produksi. Tahun 2011 bantuan nila yang diberikan mencapai 1.080.00 ekor kepada 15 kabupaten kota.

Posmetro 15 Agustus 2012

Tekan Angka Kemiskinan dengan GPP

DUA TAHUN KEPEMIMPINAN IRWAN PRAYITNO – MUSLIM KASIM (15 AGUSTUS 2012 – 15 AGUSTUS 2012)

Padang- Kepemimpinan Gubernur Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Muslim Kasim berhasil menekan angka kemiskinan di Sumbar. Selain itu, program gerakan pensejahteraan petani (GPP) juga dinilai berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan Sumbar turun dari 8,99 persen pada September 2011 menjadi 8,19 persen pada Maret 2012. Sawahlunto paling sedikit orang miskin, hanya sebanyak 2,48 persen dan Mentawai paling banyak dengan jumlah 19,77 persen.

”Kita bersyukur akhirnya dapat menekan angka kemiskinan di Sumbar. Artinya berbagai program kemiskinan di Sumbar berjalan cukup dengan baik,” sebut Gubernur Irwan Prayitno didampingi Asisten II Setprov Sumbar, Syafrial.

Penurunan tersebut sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Sumbar tahun 2006-2012 sebanyak 0,6 pertahun. Untuk itu, pada RPJM Sumbar 2010-2015 percepatan penurunan tingkat kemiskinan menjadi salah satu target utama.

Berdasarkan data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS, pada tahun 2010, tingkat kemiskinan makro di Sumbar sebesar 9,50 persen, mengalami penurunan pada kondisi Maret 2011 menjadi 9,04 persen.

Kemudian pada bulan September 2011 turun lagi menjadi 8,99 persen. Dan pada Maret 2012 tingkat kemiskinan sudah mencapai 8,18 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 404,736 jiwa.

Penurunan tingkat kemiskinan pada 2010-2012 ini juga diikuti dengan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat yang dapat diukur dari peningkatan index garis kemiskinan. Jika sebelumnya sebesar Rp230.000/kapita/bulan menjadi Rp.277.784/kapita/bulan.

Dampaknya, indeks kedalaman kemiskinan juga ikut turun, dari angka 1,49 persen di tahun 2010 turun menjadi 1,12 pada Maret 2012. Bahkan, indeks keparahan kemiskinan juga dapat ditekan dari angka 0,39 persen pada 2012 turun menjadi 0,29 pada Maret 2012.

Selain itu, angka penurunan juga turun. Jika tahun 2012 sebesar 6,95 persen turun menjadi 6,25 persen pada kondisi Februari 2012.

Sementara tingkat penurunan angka kemiskinan di kabupaten dan kota di Sumbar lebih cepat lagi. Sebanyak 12 kabupaten dan kota mampu menekan angka kemiskinan di atas rata-rata provinsi dan nasional. Sedangkan 7 kabupaten/kota lainnya capaian penurunan angka kemiskinannya berada di bawah rata-rata nasional yang berada pada posisi 11,96 persen.

Secara umum, penurunan kemiskinan di Sumbar berada pada track, sebanyak 0,6 persen pertahun. Dari periode 2006 sampai 2010 secara makro penurunan kemiskinan sudah mencapai sebesar 12,51 persen dengan pengurangan penduduk miskin dari sebanyak 550.251 jiwa menjadi sebanyak 430.024 jiwa. ”Jika kita perhatikan kemiskinan itu lebih banyak di kabupaten dan terendah di kota,” ujarnya Syahrial.

Menurutnya, saat ini masih ada kendala dalam menanggulangi kemiskinan, seperti terbatasnya akses masyarakat terhadap layanan kebutuhan dasar. Pemberdayaan masyarakat miskin dan lebih rendahnya tingkat daya beli masyarakat.

Sementara itu, keberhasilan diraih satuan perangkat kerja daerah dalam merealisasikan program Irwan Prayitno dan Muslim Kasim terlihat pada Satpol PP Sumbar.

Seperti, melaksanakan operasi gabungan dalam penertiban penyakit masyarakat (Pekat), melakukan pengamanan dan pengawasan perkantoran dan asset Pemprov Sumbar, pengawasan dan pengamanan pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada). Selain  itu, penertiban depot dan peredaran air minum isi ulang dan pengawasan bea cukai ilegal di Sumbar.

Terkait dengan pengawasan, Inspektorat Provinsi Sumbar seperti, keberhasilan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) yang bertujuan memberikan pelayanan optimal sesuai dengan tugas pokok dan fungsi di lingkungan inspektorat.

Membentuk Forum Bersama Aparat Pengawas Internal Pemerintah (Forbes-Apip) se-Sumbar periode 2012-2015 yang bertujuan mengoptimalisasikan peran aparat intern pemerintah serta meningkatkan sinergitas institusi pengawasan intern pemerintah se-Sumbar.

Sedangkan Dinas Energi Sumbar Daya Mineral (ESDM) juga berhasil melaksanakan, meningkatkan jumlah rumah tangga yang mendapat layanan listrik.

Jumlah rumah tangga di wilayah pedesaan yang teraliri listrik mampu terealisasi 145 rumah tangga. Jorong yang terlayani jaringan listrik mencapai tiga jorong dan terbentuknya unit pengelolaan listrik di pedesaan (nagari) mandiri sebanyak tiga unit.

Keberhasilan yang telah diraih oleh Dinas Koperasi dan UKM adalah meraih berbagai penghargaan tingkat nasional.

Pada tahun 2011, terdapat lima penghargaan, yakni penghargaan terhadap Gubernur berupa Satyalancana Pembangunan dan empat penghargaan Bakti Koperasi dan UKM.

Pada tahun 2012, juga berhasil meraih penghargaan Satyalancana Pembangunan, Satyalancana Wira Karya dan enam penghargaan Bakti Koperasi dan UKM.

Sedangkan pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), keberhasilan yang telah diraih adalah terlaksananya program pengembangan, pengelolaan jaringan irirgasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya.
Pada tahun 2012, sudah melaksanakan perbaikan jaringan irigasi pada 87 daerah irigasi seluas 45.403 hektare, pemeliharaan jaringan irigasi dalam upaya mempertahankan fungsi jaringan pada 30 daerah irigasi dengan luas mencapai 35.541 hektare. Perbaikan jaringan irigasi pasca bencana gempa sebanyak 35 daerah irigasi seluas 20.000 hektare.

Sedangkan pada tahun 2012, juga sudah melaksanakan pemenuhan kebutuhan air bagi pertanian dengan prioritas utama kebutuhan pokok masyarakat dan pertanian rakyat. Dari target 3 kilometer (37.412 hektare), tahun 2011 mencapai 9,35 kilometer dengan luas area terairi seluas 50.736 hektare. Kemudian, pembangunan irigasi mampu membangun satu unit bendungan seluas 3.000 hektare.

Pada Dinas Kelautan dan Perikanan, capaian program kegiatan tahun 2012 di antaranya, peningkatan produksi perikanan. Tahun 2012 sebesar 211.971,30 ton, tahun 2011 (337.011,68 ton), terjadi peningkatan sebesar 58,99 persen. Sedangkan pencapaian produksi pada semester 1 tahun 2012 sebesar 182.164,27 ton.

Termasuk peningkatan produksi benih pada BB. Tahun 2012, sebesar 21.380.325 ekor. Tahun 2011 sebesar 47.538.705 ekor, terjadi peningkatan 122,25 persen.

Ekspor Komoditas Perikanan tahun 2010 sebesar 1.122.900 kilogram. Tahun 2011 sebesar 1.578.991,70 kilogram, meningkat sebesar 40,62 persen.

Sedangkan, capaian PAD tahun 2011 sebesar 337.809.515 meningkat sebesar 94,23 persen. Program yang telah berhasil dilaksanakan, pengembangan dan pengelolaan perikanan tangkap.

Kegiatan strategis, pengembangan sentra tuna wilayah barat. Tahun 2010, jumlah ekspor tuna mencapai 481.425 kilogram. Sementara, tahun 2012 jumlah ekspor 450.337 kilogram. Jumlah kapal penangkap ikan tuna tahun 2011 mencapai 104 unit kapal.

Sedangkan jumlah nelayan tradisional yang telah dilatih teknik pengangkapan tuna sistem long-line tahun 2012 mencapai 30 orang. Jumlah industri pengelolaan tuna sebanyak tiga unit. Jika tahun 2011 produksi tuna mencapai 4.000,6 ton, maka hingga Juni 2012 mampu mencapai 15.203,4 ton, melebihi capaian target 2012 sebesar 945 ton.

Untuk, pengembangan perikanan budidaya. Adanya pelaksanaan, pengembangan budi daya bandeng sebagai umpan tuna. Peningkatan mutu UPA melalaui pengadaan induk unggul pengembangan budidaya system keramba jaring apung (KJA). Pengembangan kawasan sentra produksi agropolitan.

Singgalang, 16 Agustus 2012