Gubernur Irwan Prayitno minta agar tidak mengadu-domba dirinya dengan
 Wakil Gubernur Muslim Kasim. “IP dan MK satu dalam mengemban amanah 
rakyat Sumatera Barat.
Padang, Haluan-Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menegaskan 
sikapnya hanya akan mengangkat dan memberhentikan pejabat melalui 
mekanisme yang jelas dan berdasarkan pertimbangan objektif. Bukan 
berdasarkan pertimbangan orang dekat, tim sukses, teman sekampung, 
ataupun karena membayar uang setoran.
Penegasan itu disampaikannya dalam pidato setelah melantik Suprapto 
sebagai Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjal 
Tarkim) Provinsi Sumatera Barat di auditorium Gubernuran, Padang, Kamis 
(17/2) kemarin. Suprapto berasal dari pejabat eselon III di Kementerian 
Pekerjaan Umum Jakarta. Ia menggantikan pejabat lama Doddy Ruswandi yang
 telah pindah ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di 
Jakarta.
Gubernur menjamin, pengangkatan pejabat eselon di semua SKPD (Satuan 
Kerja Pemerintah Daerah) akan dilakukan sesuai mekanisme dan aturan yang
 berlaku. Dalam hal ini, proses fit and proper test dan uji kemampuan 
seseorang dalam memangku jabatan.
Namun, dalam penilaian tersebut, gubernur juga memperhatikan nilai 
kinerja, loyalitas dan kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah sebagai 
pelaksanaan visi dan misi gubernur.
Tolak uang setoran
Tak lama setelah dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur 
Sumatera Barat 15 Agustus 2010, memang deras rumor berhembus di 
lingkungan Rumah Bagonjong (sebutan kantor gubernur) bahwa Irwan 
Prayitno –Muslim Kasim akan ‘menghabisi’ pejabat-pejabat semasa Gubernur
 Gamawan Fauzi-Marlis Rahman. Bahkan pernah diisukan Irwan pernah 
menyebut hanya sekitar 30 persen pejabat di lingkungan pemprov Sumbar 
yang akan dipakai.
Tetapi ia pernah pula menyampaikan kabar menyejukan tak lama setelah 
dilantik, bahwa mutasi atau penggantian pejabat tidak akan ada sampai 
tahun 2011. Dan itu memang terbukti,   karena hingga enam bulan ia 
menjabat belum ada mutasi besar-besaran di lingkungan pemerintah daerah 
Sumatera Barat. Kecuali hanya untuk pengisian jabatan-jabatan yang 
kosong karena pejabatnya pensiun  atau pindah tugas.
Dalam pidatonya kemarin, Gubernur Irwan Prayitno menyebutkan, 
pengangkatan pejabat SKPD di pemerintah provinsi tidak sama dengan 
pengangkatan menteri kabinet oleh presiden. “Kalau di kabinet, berganti 
presiden berganti pula menterinya. Karena menteri itu jabatan politis. 
Sedangkan pejabat SKPD di pemerintah daerah adalah jabatan karir,” 
katanya menegaskan.
Untuk mengisi jabatan politik bisa berasal dari berbagai kalangan, 
tidak hanya dari pegawai negeri sipil (PNS). Sementara untuk jabatan 
karier, seperti kepala SKPD di pemda provinsi, harus diisi oleh PNS yang
 memenuhi syarat-syarat tertentu, dan ada mekanisme dan aturannya.
“Pelantikan hari ini (kemarin-red) merupakan aplikasi dari sistem dan
 mekanisme yang telah sesuai dengan aturan itu,” kata Irwan.
Mekanisme pengangkatan pejabat tersebut, kata gubernur, memerlukan 
proses yang panjang. Termasuk proses pengangkatan Kepala Dinas Prasjal 
dan Tarkim ini. “Saudara Suprapto ditunjuk sesuai dengan kompetensinya, 
demi memajukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki Sumbar. Jadi tak 
ada istilah orang dekat,” jelasnya.
Dalam sambutan itu, Irwan membantah rumor yang berkembang selama ini 
bahwa ia akan mengganti sebagian besar pejabat lama dan akan memasukkan 
orang-orang dekat, orang sekampung dan tim sukses sebagai pejabat baru. 
Ia bahkan menegaskan, dalam seleksi calon pejabat, tidak ada perbedaan 
yang namanya tim sukses, orang dekat atau orang sekampung.
Di luar faktor-faktor di atas, Irwan juga mengingatkan, dalam setiap 
pengusulan pejabat, tidak ada uang setoran. “Tidak ada itu. Jika itu 
(uang setoran) ketahuan , walaupun yang bersangkutan yang terbaik, 
takkan akan diterima, dan tetap akan diproses sebagaimana mestinya,” 
ujarnya.
Jangan Adu Domba IP-MK
Dalam kesempatan tersebut Irwan Prayitno juga mengklarifikasi 
selentingan yang mengatakan terjadinya perpecahan antara gubernur dengan
 wakil gubernur, antara Irwan Prayitno dengan Muslim Kasim. Untuk itu ia
 mengingatkan setiap birokrat di daerah ini, terutama di lingkungan 
pemerintah provinsi, agar tidak terbawa pengaruh yang menghasut atau 
mempertentangkan keputusan gubernur dengan wakil gubernur.
“Perlu diketahui, IP dan MK itu adalah satu penerima amanah rakyat 
Sumbar,” katanya menyebut inisial namanya dan nama wagub. Oleh karena 
itu, ia mengingatkan semua pejabat agar jangan ada usaha-usaha adu 
domba. “Jika ketahuan akan diberikan sanksi yang tegas,” sambungnya.
Irwan juga mengajak masyarakat agar berprasangka baik dan membangun 
hubungan yang lebih harmonis lagi dimasa-masa mendatang. Karena 
stabilitas pembangunan di daerah ini merupakan tugas bersama.
Suprapto pernah di Sumbar
Kepada Kepala Dinas Prasjal Tarkim yang baru, Suprapto, Gubernur 
meminta agar bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya, termasuk 
memperhatikan penataan ruang yang berkualitas dan permukiman yang 
serasi, seimbang dan layak huni bagi masyarakat daerah ini.
Sebelumnya Suprapto menjabat Kepala Bidang (pejabat eselon IIIa) 
Peralatan dan Pengujian Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV 
Jakarta pada Ditjen Bina Marga Kementerian PU. Ia bukan orang baru di 
daerah ini karena pernah 10 tahun bertugas di Sumbar. Sebelum berkarir 
di pusat, Suprapto pernah menjabat Kepala RBO (Regional Bettermen 
Office) Padang (1993-1996), dan Kepala Subdin Pembangunan Dinas 
Binamarga Sumbar (1996-200). Pertengahan 2003, ia mendapat tugas sebagai
 Kasubdit Lampung-Bengkulu Ditjen Binamarga hingga 2005. dari 2005-2007,
 menjabat Kepala Balai Peralatan Wilayah IV Semarang.
Kepada pejabat lama Doddy Ruswandi, Gubernur mengucapkan terima kasih
 atas pengabdian di Sumatera Barat selama ini, dan mendoakan sukses di 
tempat yang baru. ”Kita berkeyakinan bahwa Saudara Doddy dalam dua bulan
 mendatang dapat menempati eselon I di BNPB Pusat. Diharapkan juga nanti
 dapat mengemban tugas membantu Sumbar sebagai salah satu daerah rawan 
bencana,” ujarnya.
Acara pelantikan dan serah terima Jabatan Kepala Dinas Prasjal Tarkim
 ini juga dihadiri Wakil Gubernur Muslim Kasim, para Kepala SKPD di 
lingkungan Pemprov Sumbar, para staf ahli gubernur, para asisten serta 
para mitra kerja Dinas Prasjal Tarkim.
Haluan, 18 Februari 2011






 
 


