Pakai Sandal Jepit, Sulit Dikenali Warga
Poom…poom…poom. Suara 
bel KM Ambu-Ambu yang membawa rombongan Gubernur Sumatera Barat Irwan 
Prayitno itu langsung disambut pagar betis dari tim gabungan keamanan 
Polres dan Kodim Mentawai. Kedatangan orang nomor satu di Sumbar itu 
sudah pasti membawa misi untuk melantik orang nomor satu di Bumi 
Sikerei.
Sekitar pukul 06.00 WIB, KM Ambu-Ambu 
mendarat di Dermaga Tuapejat Mentawai, Senin (5/12). Perlahan, pintu 
kapal dibuka dan langsung berhamburan keluar penumpang kapal yang sesak 
padat.
Sementara itu, panitia pelantikan sudah 
siap menyambut gubernur. Namun, sosok Irwan Prayitno sulit dikenali 
begitu keluar dari pintu kapal. Sebab, penampilan mantan anggota DPR itu
 tak ubahnya penumpang kapal lainnya.
Celana jins hitam dengan kaos oblong 
abu-abu dengan jaket kulit hitamnya, membuat warga Bumi Sikerei dan 
jajaran SKPD tidak mengenal gubernurnya. Keluar dari kapal, Irwan 
Prayitno bersama istri berjalan santai sambil senyum ramah di belakang 
seorang pekerja angkat barang kapal.
“Mana pak gubernur, kok tukang angkat 
karung yang keluar,” tanya seorang warga yang berdiri persis di samping 
Padang Ekspres karena tidak sabar melihat gubernurnya.
Bukan hanya warga, beberapa PNS dan polisi 
yang menjaga keamanan sepanjang jalan di Dermaga Tuapejat juga hampir 
tidak mengenal sosok gubenur. Sampai di loket tiket kapal, baru Irwan 
Prayitno bersama istri masuk ke dalam mobil yang dikawal mobil patroli 
dari Polres Mentawai.
“Lho, pak gubernur sudah naik mobil, kok 
tidak kelihatan keluar dari kapal ya,” kata seorang warga yang belum 
sempat melihat gubernurnya datang. Maklum, kedatangan Irwan Prayitno di 
dermaga tidak disambut dengan berbagai tarian adat atau kalung kerangka 
bunga layaknya kebiasaan kedatangan pejabat tinggi.
Di kedai lontong, seorang polisi yang 
sedang sarapan pun menceritakan kecemasannya terhadap keamanan Gubernur 
Sumbar. Sebab protap standar VVIP yang sudah disusun justru kurang 
maksimal dalam menyambut Irwan Prayitno.
“Biasanya pejabat itu pakai baju safari 
atau batik dan diberi jalan khusus. Tapi ini tidak, pakaian gubernur 
seperti gaya cover boy, dan berjalan sama dengan kerumunan penumpang 
lainnya. Tentu tidak kelihatan dengan petugas keamanan. Padahal, Irwan 
Prayitno itu di samping gubernur juga ustad, tapi penampilannya sangat 
berbeda jauh,” katanya dengan cemas sambil terus melahap sarapan 
lontongnya.
Di sebelah kiri depan kantor bupati, 
masyarakat pendukung Yudas-Rijel sudah duduk rapi menghadap TV LCD 
berukuran 32 inchi. Sementara panas matahari mulai mengusik konsentrasi.
 Namun, masyarakat tidak menghiraukan dan tetap menunggu hasil keputusan
 surat sakti dari Mendagri yang akan dibacakan Gubernur itu.
Setelah SK dibacakan, tepuk tangan meriah 
pun bergemuruh. Hebohnya lagi, ketika Yudas-Rijel selesai dilantik, 
suara teriakan dukungan dari massanya pun terdengar lantang. “Maju terus
 moncong putih. Bangkit perjuangan,” kata pendukung Yudas. (***)
Padang Ekspres 6 Desember 2011 
6 Desember 2011
Ketika Gubernur Berkunjung ke Mentawai
Selasa, Desember 06, 2011
  Kisah Teladan
  






 
 


