Gedung Megah Untuk Anak Buah
Padang-Jalan-jalanlah ke kantor gubernur
Sumbar di Jalan Sudirman nomor 51, Padang. Persis di sebelah kiri
bangunan utama kantor gubernur, kini sudah berdiri sebuah gedung megah
berlantai dua. Gedung itu, dari awal diplot untuk ruangan kerja gubernur
dan wagub Sumbar.
Gubernur Irwan Prayitno dan Wagub Muslim
Kasim pun siap-siap pula pindah ke sana dari ruangan kerja sederhana
yang ditempati sejak 15 Agustus 2010. Ya, ruangan darmawanita yang
berada di sisi kanan bangunan kantor gubernur, disulap jadi ruangan
kerja. Kendati hanya “kelas melati” baik Irwan maupun Muslim enjoy
bekerja sebagai pelayan masyarakat.
“Kami berdua sepakat untuk tidak pindah
dulu ke gedung mewah itu. Biarlah di sini saja. Untuk sementara waktu,
gedung tersebut, dimanfaatkan oleh PNS rumah bagonjong. Lihatlah sejak
gempa dahsyat 30 September 2009, mereka bekerja di aula.
Bersempit-sempit. Pasti tak nyaman,” ujar Gubernur Irwan baru-baru di
Padang.
Pernyataan Gubernur itu, mengejutkan
hadirin yang kebanyakan CPNS. Tak disangka dan tak diduga. Mau mengalah
kepada staf yang tak lain adalah anak buah sendiri. Gedung itu, juga
sudah dirancang sebagai ruangan kerja gubernur dan wagub.
Sebenarnya, usai dilantik sebagai kepala
daerah, mantan anggota DPR RI tiga periode ini berpikir demikian. Apa
bisa bekerja nyaman dengan kondisi aula yang disulap seperti ruangan
kerja. Berpadat-padat, bertumpuk-tumpuk. Ibarat sebuah pasar. Bercampur
dan hiruk pikuk.
Padahal pekerjaan yang dilakoni butuh
ketenangan, kenyamanan. Segala surat-surat baik dari pusat maupun dari
nagari, termasuk yang urgen, semua diproses di kantor gubernur. PNS
itulah yang bekerja.
”Salah seorang PNS yang bekerja di aula
mendatangi saya. Dia curhat soal lingkungan kerja di aula yang penuh
sesak itu. Dia menyampaikan aspirasi soal kerja di aula yang tidak
nyaman dan mengganggu. PNS itu tidak bereselon, hanya staf biasa. Tapi
apa yang dia aspirasikan itu memang menjadi pikiran pula bagi kami
berdua. Mereka tak nyaman bekerja,” ujar Irwan.
Ditanyakan kepada pegawai lain. Juga
menyatakan hal yang sama. Kondisi lingkungan yang begitu akan mengganggu
kinerja. Alhasil, gubernur pun membicarakan dengan wagub perihal
tersebut. Apalagi pembangunan kantor gubernur, pengganti yang rusak
belum jelas kapan selesainya. Gubernur dan wagub sepakat, gedung megah
yang diperuntukan bagi gubernur dan wagub dimanfaatkan oleh PNS di aula.
Langkah bijak dari gubernur pilihan
rakyat itu, spontan membuat PNS yang selama ini bertumpuk-tumpuk bekerja
di aula, gembira dan senang. ”Tampak benar kepemimpinan pasangan
Irwan-MK. Mengalah demi anak buah. Rasanya kami berdosa kalau tak
bekerja sungguh-sungguh,” ujar seorang PNS.
Kabiro Humas dan Protokol Setdaprov
Surya Budhi mengaku kebijakan gubernur itu, mendapat respon luar biasa
dari kalangan PNS. ”Pemimpin bijak dan arif. Tak rela staf bekerja tak
nyaman. Itu terus yang diucapkan. Ini sekaligus cambuk bagi kami sebagai
staf untuk bekerja lebih maksimal,” singkatnya.
Gedung megah itu nanti sebut Budhi akan
ditempati oleh PNS di jajaran Biro Hukum, Biro Organisasi dan Biro
Administrasi Pembangunan dan Kerjasama Rantau.
Dengan demikian di aula, tinggal dihuni
oleh tiga biro lagi. Biro Perekonomian, Biro Bina Sospora dan Biro
Pemerintahan dan Kependudukan. Sehingga tak bertumpuk-tumpuk lagi. Sudah
bisa diatur dengan suasana lebih nyaman dan tentram.
Singgalang, 1 Maret 2011