14 Oktober 2011

Layanan Satu Pintu, Inovasi Terbaik


Sumbar Raih “Investment Award 2011”

Bencana yang kerap terjadi di Sumbar tak lantas menyurutkan bidang investasi. Buktinya, Sumbar dan tiga Kabupaten meraih penghargaan di bidang ivestasi melalaui Investment Award 2011 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat. Hal tersebut terkait dengan inovasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang diberikan kepada calan investor.

Penyerahan penghargaan berlangsung di Gedung BKPM, Jakarta, Rabu (12/10) kemarin siang. Untuk provinsi diserahkan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan diterima langsung oleh masing – masing gubernur, termasuk Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, sedangkan untuk kabupaten dan kota diserahkan oleh Kepala BKPM Gita Wiryawan yang untuk tiga Kabupaten di Sumbar diterima oleh Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, Bupati Pasaman Barat Baharuddin R, dan Wakil Bupati Dharmasraya, Syafruddin R.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengakui Sumbar belum termasuk daerah tujuan utama investasi di Indonesia, apalagi investasi besar. Tetapi, dari tahun ke tahun, nilai investasi yang masuk cukup signifikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Tahun ini, kata Irwan, tercatat senilai RP1,2 triliun investasi yang masuk ke Sumbar. Investasi tersebut tersebar di berbagai sektor seperti pariwisata, perdagangan pertambangan dan energi, seperti Geotermal di Solok Selatan.

”Alhamdulillah, sejumlah penanaman modal asing seperti dari Jerman, Jepang dan Korea sudah mulai masuk. Begitu juga dari kalangan swasta nasional, seperti Rajawali dan sebagainya,” kata Irwan yang didampingi Kepala Badan BKPMD Masrul Zein, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Burhasman Bur.

”Untuk perhotelan, ada 2.000 kamar yang sedang dibangun di berbagai lokasi,” kata Irwan menambahkan.
Ia mengakui masalah tanah ulayat di Sumbar masih menjadi keluhan. Tetapi, Pemprov, Kabupaten kota selalu ikut memfasilitasi dan memberikan pengertian kepada masyarakat, sehingga masalahnya bisa diatasi.
”Faktor keterlibatan Pemda menangani masalah tanah ulayat ini juga termasuk penilaian diraihnya penghargaan Invesment Award ini,” ujar Gubernur.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sumbar Masrul Zein, menambahkan bahwa peluang investasi di Ranah Minang cukup menjanjikan, terutama di bidang pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian.

Selain itu, perubahan RTRW Sumbar yang mengalihfngsikan kawasan hutan juga membuka peluang bagi investor untuk menanamkan modal di bidang pertambangan. Untuk 2011, kata Masrul, nilai investasi yang masuk tercatat Rp228 miliar untuk investasi dalam negeri. Sedangkan investasi asing senilai USD 39.000.
Disebutkan, target investasi dalam negeri pada 2011 sebesar Rp639 miliar dan investasi asing sebesar USD 59.000. ”Kalau dilihat target, memang masih belum tercapai. Tapi, kita optimis dengan kepedulian seluruh elemen masyarakat dan pemda kabupaten kota, target kita bisa tercapai,” katanya.

Disebutkan, selain kendala tanah ulayat, kendala lain yang sering dihadapi pemerintah dalam menjual potensi daerah adalah karena tidak adanya data potensi dari kabupaten kota. BKPMD sedang mencoba menginventarisir data tersebut ke dalam sistem yang bisa diakses secara online oleh calon investor. ”Karena itu kita mengimbau kabupeten kota serius mendata potensi daerahnya,” katanya.

Posmetro, 14 Oktober 2011