Sumbar Raih “Investment Award 2011”
Bencana yang kerap terjadi di Sumbar tak lantas menyurutkan bidang
investasi. Buktinya, Sumbar dan tiga Kabupaten meraih penghargaan di bidang
ivestasi melalaui Investment Award 2011 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) pusat. Hal tersebut terkait
dengan inovasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang diberikan kepada calan
investor.
Penyerahan penghargaan
berlangsung di Gedung BKPM, Jakarta, Rabu (12/10) kemarin siang. Untuk provinsi
diserahkan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan diterima langsung oleh
masing – masing gubernur, termasuk Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, sedangkan
untuk kabupaten dan kota diserahkan oleh Kepala BKPM Gita Wiryawan yang untuk
tiga Kabupaten di Sumbar diterima oleh Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni,
Bupati Pasaman Barat Baharuddin R, dan Wakil Bupati Dharmasraya, Syafruddin R.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno
mengakui Sumbar belum termasuk daerah tujuan utama investasi di Indonesia,
apalagi investasi besar. Tetapi, dari tahun ke tahun, nilai investasi yang
masuk cukup signifikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Tahun
ini, kata Irwan, tercatat senilai RP1,2 triliun investasi yang masuk ke Sumbar.
Investasi tersebut tersebar di berbagai sektor seperti pariwisata, perdagangan
pertambangan dan energi, seperti Geotermal di Solok Selatan.
”Alhamdulillah, sejumlah
penanaman modal asing seperti dari Jerman, Jepang dan Korea sudah mulai masuk.
Begitu juga dari kalangan swasta nasional, seperti Rajawali dan sebagainya,”
kata Irwan yang didampingi Kepala Badan BKPMD Masrul Zein, Kepala Dinas
Kebudayaan Pariwisata Burhasman Bur.
”Untuk perhotelan, ada 2.000
kamar yang sedang dibangun di berbagai lokasi,” kata Irwan menambahkan.
Ia mengakui masalah tanah ulayat
di Sumbar masih menjadi keluhan. Tetapi, Pemprov, Kabupaten kota selalu ikut
memfasilitasi dan memberikan pengertian kepada masyarakat, sehingga masalahnya
bisa diatasi.
”Faktor keterlibatan Pemda
menangani masalah tanah ulayat ini juga termasuk penilaian diraihnya
penghargaan Invesment Award ini,” ujar Gubernur.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal Daerah (BKPMD) Sumbar Masrul Zein, menambahkan bahwa peluang investasi di
Ranah Minang cukup menjanjikan, terutama di bidang pariwisata sebagai tulang
punggung perekonomian.
Selain itu, perubahan RTRW Sumbar yang mengalihfngsikan kawasan hutan juga
membuka peluang bagi investor untuk menanamkan modal di bidang pertambangan.
Untuk 2011, kata Masrul, nilai investasi yang masuk tercatat Rp228 miliar untuk
investasi dalam negeri. Sedangkan investasi asing senilai USD 39.000.
Disebutkan, target investasi dalam negeri pada 2011 sebesar Rp639 miliar dan
investasi asing sebesar USD 59.000. ”Kalau dilihat target, memang masih belum
tercapai. Tapi, kita optimis dengan kepedulian seluruh elemen masyarakat dan
pemda kabupaten kota , target kita
bisa tercapai,” katanya.
Disebutkan, selain kendala tanah ulayat, kendala lain yang sering dihadapi
pemerintah dalam menjual potensi daerah adalah karena tidak adanya data potensi
dari kabupaten kota . BKPMD sedang
mencoba menginventarisir data tersebut ke dalam sistem yang bisa diakses secara
online oleh calon investor. ”Karena itu kita mengimbau kabupeten kota
serius mendata potensi daerahnya,” katanya.
Posmetro, 14 Oktober 2011